Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Sejarah dan Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw (selesai)

Gambar
(Warga UBL sedang Membaca Mahalul Qiyam Kitab al-Barzanzi) UmbulBalongnews, Cirebon - Kontroversi lainnya adalah mengenai tanggal perayaannya. Penentuan tanggal kelahiran Nabi SAW pada 12 Rabi'ul Awal masih belum jelas titik temunya. Hal ini dapat ditarik ke sejarah penetapan kalender dalam Islam yang baru dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab pada 630-an Masehi. Sebagian menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sebenarnya lahir pada 9 Rabiul Awal dan sebagian lainnya yakin bahwa beliau lahir pada 12 Rabiul Awal yang sekarang menjadi hari peringatan Maulid Nabi SAW. Dalam "Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah" yang terbit di NU Online, Ahmad Muzakki menuliskan bahwa kendati menuai kontroversi, sebaiknya perayaan maulid nabi dipandang sebagai salah satu tradisi dari tradisi-tradisi baik untuk menyuarakan syiar Islam, bukan ritual keagamaan yang dibuat-buat. Terlebih lagi, isi dari perayaan Maulid Nabi SAW adalah ibadah-ibadah yang telah diatur dalam al-Q...

Keutamaan Membaca dan Mengamalkan Surat Al-Waqi’ah

Gambar
UmbulBalongnews, Cirebon - Al-Qur'an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Sebagai petunjuk, Al-Qur’an juga sebagai nasehat, obat, hidayah, dan sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Selain dapat dipahami secara tekstual, Al-Qur’an juga dapat digali kandungan makna dan hikmahnya yang luas, di antaranya dengan pemaknaan secara praktis di luar teksnya, seperti penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an secara kontekstual yang diyakini oleh masyarakat dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif dalam kehidupan. Salah satu surat yang memiliki manfaat dan keutamaan ialah surat Al-Waqi'ah. Surat Al-Waqi'ah adalah salah satu surat yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rezeki bagi siapa saja yang rutin membacanya setiap hari. Surat ini merupakan surat ke 56 pada juz ke 27 yang terdiri dari 96 ayat dan termasuk golongan surat Makiyyah. Surat ini dinamai Al-Waaqi’ah (Hari Kiamat), yang diambil dari perkataan Al-Waaq...

Pesantren Madinatul Ilmi Akan Gelar Ijazah Doa Surat Al-Waqiah dan Resmikan Jam’iyah Waqi’ah

Gambar
UmbulBalongnews, Cirebon - Dalam tradisi Islam, ijazah merupakan salah satu metode penting dalam transfer keilmuan dan pendidikan. Ijazah adalah pemberian mata rantai ilmu atas disiplin ilmu tertentu ataupun amalan secara spesifik. Wujud ikhtiar untuk mempertahankan tradisi khas Islam tersebut, Pondok Pesantren Madinatul Ilmi akan menyelenggarakan kajian Surat al-Waqi’ah, pembacaan Surat al-Waqi’ah, Ijazah doa surat al-Waqi’ah dan meresmikan jam’iyah waqi’ah Blok Balong oleh Pengasuh Ma’had Salafi Babakan Ciwaringin, KH. Lukman Hakim dan pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ilmi, KH. Badruzzaman. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan nanti malam, pukul 19:30 WIB (Senin, 9 November 2020) di Masjid Pondok Pesantren Madinatul Ilmi dan terbuka untuk umum. Tapi dengan catatan, tetap menjalankan protokol Covid-19, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sejarah dan Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw (2)

Gambar
    (Warga UBL sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw di Musholah al-Munawaroh) UmbulBalongnews, Cirebon - Peringatan Maulid Nabi yang kembali dipelopori oleh Salahuddin Al-Ayyubi itu melahirkan buah positif. Semangat juang melalui teladan kisah hidup Nabi Muhammad SAW berhasil dengan baik. Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 1187 (583 Hijriah) Yerusalem bisa direbut dari tangan bangsa Eropa, dan Masjid al-Aqsa menjadi masjid kembali setelah sebelumnya diubah menjadi gereja. Kendati demikian, perayaan Maulid Nabi sebenarnya terus menyisakan kontroversi. Dalam Sejarah Peringatan Maulid Nabi (2007) yang ditulis Nashir Al Hanin menyebutkan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah bid'ah atau ritual terlarang karena tidak ada tuntunannya dari Nabi Muhammad SAW. Dengan alasan bid'ah juga, sebenarnya instruksi Salahuddin Al Ayyubi turut ditentang oleh para alim-ulama pada 1183, karena usulnya menghidupkan kembali Maulid Nabi. Namun Salahuddin memb...

Sejarah dan Perayaan Maulid Nabi di Mushala Al-Munawaroh (1)

Gambar
    (Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Mushala Al-Munawaroh) UmbulBalongnews, Cirebon - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki sejarah panjang dalam khazanah Islam. Kendati belum dilakukan di masa kenabian, hari Maulid Nabi menjadi perayaan besar yang diselenggarakan di banyak wilayah di seluruh dunia. Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad dilakukan dengan berbagai cara. Dilansir dari NU Online, Maulid Nabi biasanya diselenggarakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah , dan lain-lain. Selepas membaca Manakib Nabi Muhammad, acaranya dilakukan dengan santap makanan bersama-sama yang disiapkan secara gotong royong. Perayaan ini dlakukan sebagai cara meneladani jalan hidup dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi SAW. Moch Yunus dalam Peringatan Maulid Nabi [Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia] (2019) menuliskan bahwa jika ditarik riwayatnya, perayaan Maulid Nabi Muhammad perta...

Kreativitas Saat Karnaval

Gambar
 

Pawai Obor

Gambar
 

Catatan Perjalanan: Mengenal Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Selesai)

Gambar
(Keterangan foto: di dalam Goa Safarwadi) UmbulBalongnews, Cirebon - Dalam kitab Istigal Tareqat Qadiriyyah Naqsyabandiyyah diceritakan beberapa kisah karomah Syekh Abdul Muhyi. Diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, suatu hari ada orang yang dikejar-kejar sekawanan lebah, lari meminta pertolongan Syekh Abdul Muhyi. Kemudian Syekh Abdul Muhyi berseru kepada kelompok lebah itu, “Kenapa kalian lebah bersikap begitu kepada manusia. Apakah kalian tak mengerti di dalam tubuh manusia lahir dan batin ada lathoif laa ilaha illa Allah !” Lebah-lebah itu langsung mati. Lalu tubuh orang itu seperti keluar asap. Dia selamat tanpa bekas luka apapun. Kedua, saat seseorang membawa istrinya yang buta setelah melahirkan menemui Syekh Abdul Muhyi untuk minta kesembuhan. Oleh Syekh Abdul Muhyi mereka diajak dzikir, membaca kalimat tahlil (laa ilaha illa Alloh ) sebanyak 165 kali di masjid. Tak berapa lama wanita yang buta itu pun sembuh. Ketiga, di waktu yang lain seseorang membawa anak yang ...

Catatan Perjalanan: Mengenal Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (4)

Gambar
(Keterangan foto: di dalam Goa Safarwadi) UmbulBalongnews, Cirebon - Di dalam Gua Pamijahan ada 'Kopiah Haji', yaitu lekukan-lekukan bulat atap gua yang menyerupai peci. Konon jika ada yang pas saat berdiri, Insya Allah akan bisa naik haji. ada juga lubang-lubang seperti mulut gua yang dikisahkan menjadi 'jalan tembus menuju Banten, Cirebon, sampai Makkah'. Sekian lama mendidik santrinya di dalam gua, kemudian Syekh Abdul Muhyi mulailah menyebarkan agama Islam di perkampungan penduduk. Di dalam perjalanan, sampailah di salah satu perkampungan yang terletak di kaki gunung, bernama Kampung Bojong. Selama bermukim di Bojong dianugerahi beberapa putra dari istrinya, Ayu Bakta. Diantara putra dia adalah Dalem Bojong, Dalem Abdullah, Media Kusumah, Pakih Ibrahim. Beberapa lama setelah menetap di Bojong, atas petunjuk dari Allah, Syekh Abdul Muhyi beserta santri-santrinya pindah ke daerah Safarwadi. Di sini dia membangun masjid dan rumah sebagai tempat tinggal sampai akh...

KH. Badruzzaman Akan Isi Peringatan Maulid Nabi di Pakopen

Gambar
UmbulBalongnews, Cirebon - Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW bagi sebagian besar umat Islam di Indonesia menjadi momen spesial yang ditunggu-tunggu. Selain menjadi hari untuk mengingat dan mempelajari kembali sejarah Nabi Muhammad, beberapa tradisi turut digelar di beberapa daerah. Di Blok Pakopen RT 04 RW 02 Desa Sindangjawa, para warga sekitar akan memperingati Maulid Nabi Muhammad dengan Pengajian Umum di Mushala Nurul Hidayah, yang diisi oleh Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ilmu, KH. Badruzzaman. Agenda pengajian umum pada peringatan maulid tersebut akan diisi dengan berdzikir, menyenandungkan puji-pujian kepada Allah SWT, shalawat dan siram rohani oleh KH. Badruzzaman pada Sabtu, 31 Oktober 2020, pada jam 19.30 WIB nanti malam. Perlu diketahui kegiatan pengajian tersebut merupakan inisiatif para Panitia Hari Besar Islam (PHBI) warga Pakopen.

Catatan Perjalanan: Mengenal Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (3)

Gambar
(Foto dari kanan: Bapak Syahidin, KH. Badruzzaman, Bapak H. Yayat) UmbulBalongnews, Cirebon - Akhirnya beliau turun ke lembah sambil bertafakur melihat indahnya pemandangan sambil mencoba menanam padi. Bila senja tiba, dia kembali ke Lebaksiu menjumpai keluarganya, karena jarak dari tempat ini tidak begitu jauh, sekitar 6 km. Suasana di pegunungan tersebut sering membawa perasaan tenang, maka gunung tersebut diberi nama Gunung Mujarod yang berarti gunung untuk menenangkan hati. Pada suatu hari, Abdul Muhyi melihat padi yang ditanam telah menguning dan waktunya untuk dipetik. Saat dipetik terpancarlah sinar cahaya kewalian dan terlihatlah kekuasaan Allah. Padi yang telah dipanen tadi ternyata hasilnya tidak lebih dan tidak kurang, hanya mendapat sebanyak benih yang ditanam. Ini sebagai tanda bahwa perjuangan mencari gua sudah dekat. Untuk meyakinkan adanya gua di dalamnya maka di tempat itu ditanam padi lagi, sambil berdoa kepada Allah, semoga gua yang dicari segera ditemukan....

Catatan Perjalanan: Mengenal Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (2)

Gambar
(Foto dari kanan: Adam Lutfi Maulana, Arif, Zainal Asikin, Labib Husni al Maududi) UmbulBalongnews, Cirebon - Tak lama setelah pernikahannya, beliau bersama istrinya berangkat ke arah barat dan sampailah di daerah yang bernama Darma Kuningan. Atas permintaan penduduk setempat Abdul Muhyi menetap di Darmo Kuningan selama 7 tahun. Kabar tentang menetapnya Abdul Muhyi di Darmo Kuningan terdengar oleh orang tuanya, maka mereka menyusul dan ikut menetap di sana. Disamping untuk membina penduduk, dia juga berusaha untuk mencari gua yang diperintahkan oleh gurunya, dengan mercoba beberapa kali menanam padi, ternyata gagal karena hasilnya melimpah. Sedang harapan dia sesuai isyarat tentang keberadaan gua yang diberikan oleh Syekh Abdul Rauf adalah apabila di tempat itu ditanam padi maka hasilnya tetap sebenih artinya tidak menambah penghasilan maka di sanalah gua itu berada. Karena tidak menemukan gua yang dicari akhirnya Syekh Abdul Muhyi bersama keluarga berpamitan kepada penduduk desa...

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw

Gambar
UmbulBalongnews, Cirebon - Kami segenap pegasuh dan pengurus Pondok Pesantren Madinatul Ilmi mengucapkan Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Semoga kita selalu dapat meneladani kepribadian Rasulullah Saw dalam kehidupan kita sehari-hari.

Catatan Perjalanan: Mengenal Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (1)

Gambar
(Foto dari kanan: KH. Badruzzaman, Deni Musadad, Bapak H. Yayat, Jufri, Bapak Syahidin, Alung, Zainal Asikin) UmbulBalongnews, Cirebon - Nama Syekh Abdul Muhyi tak asing lagi bagi para warga di Pamijahan, Tasikmalaya karena sosoknya diyakini sebagai salah seorang wali Allah yang memiliki segudang karomah. Ayahnya, Sembah Lebe Warta Kusumah, adalah keturunan Raja Galuh (Pajajaran). Abdul Muhyi lahir di Mataram sekitar 1650 Masehi atau 1071 Hijriah dan dibesarkan oleh orangtuanya di Kota Gresik. Dia selalu mendapat pendidikan agama baik dari orang tua maupun dari ulama-ulama sekitar Gresik. Saat berusia 19 tahun dia pergi ke Aceh untuk berguru kepada Syekh Abdul Rauf Singkil bin Abdul Jabar selama 8 tahun. Pada usia 27 tahun dia beserta teman sepondok dibawa oleh gurunya ke Baghdad untuk berziarah ke makam Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan bermukim di sana selama dua tahun. Setelah itu diajak oleh Syekh Abdul Rauf ke Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji. Ketika sampai di Baitullah,...

RA Madinatul Ilmi Ajarkan Pendidikan Agama Islam Sejak Dini

Gambar
  (Murid-Murid RA Madinatul Ilmi Foto Bersama di Depan Masjid Pondok Madinatul Ilmi) UmbulBalongnews, Cirebon - Dalam mencetak genarasi putra-putri yang saleh dan salehah, Raudhatul Athfal (RA) Madinatul Ilmi Blok Umbul Balong, Desa Sindangjawa tanamkan metode pembelajaran agama Islam sejak dini. Menanamkan ilmu agama Islam sejak masa kanak-kanak merupakan pembekalan diri yang sangat penting, karena hal tersebut dapat menjadi bekal untuk anak-anak agar menjadi putra-putri yang mengenal Tuhannya dan memahami agamanya, serta menerapkan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tingkat yang paling dasar, RA Madinatul Ilmi akan mengajari anak-anak dengan mengenal Allah SWT dan seluruh cipataan-Nya. (Murid-Murid RA Madinatul Ilmi Sedang Praktik Ibadah) “Pengetahuan agama yang kami (guru-guru) ajarkan kepada anak-anak adalah dengan mengenalkan Allah SWT, nama-nama 25 Nabi sekaligus sifat-sifatnya, nama-nama kitab, dan arah kiblat. Dengan begitu diharapkan anak-an...

Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Cirebon Gelar Doa Tolak Bala Bersama Masyarakat

Gambar
UmbulBalongnews, Cirebon - Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Cirebon menggelar doa tolak bala bersama masyarakat, di masjid setempat, pada Selasa 13 Oktober 2020, malam. Katua Tahfidz PP Madinatul Ilmi, Adam Lutfi Maulana mengatakan, doa bersama di malam Rabu Wekasan merupakan tradisi yang sarat mengandung nilai-nilai luhur yang telah diajarkan oleh para wali, yaitu yang mengajarkan Islam dengan cara kultural. “Tradisi Rabu Wekasan ini menjadi nilai budaya dan sosial yang tidak terlepas dari pengaruh ajaran Islam,” kata Adam sapaan akrabnya, melalui pesan yang di terima Laduni.id. Terlebih di Cirebon sendiri, menurut Adam, dalam tradisi Rabu Wekasan selain diisi dengan ritual ibadah, masyarakat sekitar juga mengisi dengan cara sosial, yaitu dengan sedekah mengasih makanan Apem kepada tetangga dan para santri. “Selain berdoa, kami juga menjalankan tradisi ini dengan bersedekah, yaitu dengan bagi-bagi makanan Apem. Dan ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para santri,” u...

Sejarah Singkat Blok Umbul Balong

Gambar
Di blok kami, di Desa Sindangjawa, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon terdapat sebuah makam keramat, makam sesepuh pendiri blok kami, nama makam tersebut adalah makam balong. Makam balong memang sebuah nama yang unik bagi sebuah pemakaman, selain karena bentuk dan artistiknya menyerupai balong, konon dulu menyimpan sejarah yang panjang. Tapi, pada kesempatan pada kali ini, saya hanya menuliskan sejarah singkatnya, yang sudah saya rangkum dari beberapa cerita orang tua zaman dahulu. Jadi sejarahnya, konon zaman dahulu sedang terjadi peperangan antara dua blok. Blok yang berada di kidul dengan Blok Umbul Balong. Ketika terjadi penyerangan terhadap Blok Umbul Balong, sesepuh kami, Ki Wangsa Dikrama dengan   kesaktiannya tiba-tiba menjadikan blok kami seperti lautan yang luas. Tentu saja dengan berubahnya blok kami menjadi lautan luas membuat warga blok kidul menjadi ketar-ketir ketakutan dan juga merasa aneh. "Loh ko jadi lautan, sakti banget blok ini". Dengan ketakutan ...