Sejarah dan Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw (selesai)
UmbulBalongnews, Cirebon - Kontroversi lainnya adalah mengenai tanggal perayaannya. Penentuan tanggal kelahiran Nabi SAW pada 12 Rabi'ul Awal masih belum jelas titik temunya. Hal ini dapat ditarik ke sejarah penetapan kalender dalam Islam yang baru dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab pada 630-an Masehi.
Sebagian menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sebenarnya lahir
pada 9 Rabiul Awal dan sebagian lainnya yakin bahwa beliau lahir pada 12 Rabiul
Awal yang sekarang menjadi hari peringatan Maulid Nabi SAW.
Dalam "Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan
Sunnah" yang terbit di NU Online, Ahmad Muzakki menuliskan bahwa kendati
menuai kontroversi, sebaiknya perayaan maulid nabi dipandang sebagai salah satu
tradisi dari tradisi-tradisi baik untuk menyuarakan syiar Islam, bukan ritual
keagamaan yang dibuat-buat.
Terlebih lagi, isi dari perayaan Maulid Nabi SAW adalah
ibadah-ibadah yang telah diatur dalam al-Qur’an dan hadis.
Menurut banyak ulama, jika dalam perayaan itu terdapat
kebaikan dan menjauhi dosa dan hal-hal buruk, atau mendatangkan karunia besar,
maka perayaan Maulid Nabi SAW dapat dipandang sebagai bid'ah hasanah dan yang
melakukannya memperoleh pahala.
Komentar
Posting Komentar